Datang, mendaftar..., lalu di minta duduk menunggu beberapa menit di sebuah ruangan dengan sebuah meja dua kursi yang saling berhadapan sampai dia datang dengan tatapannya yang tidak pernah berubah, masih sama dengan tatapannya waktu itu
disebuah pusara............
masih merah kehitaman, bunga-bunganya masih kelihatan segar, tapi sore hampir menghilang aku mencoba bertahan, menatap dia yang masih nggak bosan meratap-ratap. tidak perduli
"pulanglah, jangan membuat yang sudah tenang jadi tidak tenang......."
angin menambah dingin
semakin gelap
"ayolah........."
dia menatapku. cuma menatapku
dan aku mendengar bahwa dia mengatakan agar aku bisa memahaminya, mengerti dia dan diantara sesal-sesal yang begitu ketara tanpa bisa tersembunyi. dia menyarankan agar aku meninggalkan dia sendiri
sendiri
disebuah pusara............
masih merah kehitaman, bunga-bunganya masih kelihatan segar, tapi sore hampir menghilang aku mencoba bertahan, menatap dia yang masih nggak bosan meratap-ratap. tidak perduli
"pulanglah, jangan membuat yang sudah tenang jadi tidak tenang......."
angin menambah dingin
semakin gelap
"ayolah........."
dia menatapku. cuma menatapku
dan aku mendengar bahwa dia mengatakan agar aku bisa memahaminya, mengerti dia dan diantara sesal-sesal yang begitu ketara tanpa bisa tersembunyi. dia menyarankan agar aku meninggalkan dia sendiri
sendiri